Archive

Archive for December, 2009

Pengurusan Passport, semoga lebih baik

December 30, 2009 1 comment

Bagi sebagian orang, mengurus passport adalah mimpi buruk. Bagaimana tidak. Prosedur yang menjadi acuan bahwa pengurusan dalam 5 hari kerja, bisa menjadi 3 minggu.  Ini pengalaman langsung seorang rekan yang mengurus passport di Imigrasi batam.

Ini juga pengalaman pribadi penulis, waktu melakukan pengamatan langsung di sana. Sangat mengherankan. Para petugas di Imigrasi dengan mudahnya “diperintah” oleh para calo untuk melakukan apa yang mereka minta. Bahkan yang lebih parah lagi, ada calo yang memiliki stempel sama yang seharusnya hanya boleh dimiliki oleh petugas di Imigrasi. Luar biasa. Apalagi jika anda membawa anak anda untuk mengurus passport tanpa “jasa” para CALO, maka tunggulah, sampai amplop ditangan para calo habis, barulah anda akan mendapatkan layanan.

Namun membaca berita di detik.com pagi ini, ( http://www.detiknews.com/read/2009/12/30/111003/1268361/10/menkum-ham-pengurusan-paspor-4-hari-tercepat-di-dunia ),

Pengurusan paspor yang berlarut-larut menjadi perhatian khusus Departemen Hukum dan HAM (Depkhum HAM). Untuk itu, telah dilakukan perbaikan pengurusan paspor dari 7 hari menjadi hanya 4 hari saja.
“Pengurusan paspor kini selambat-lambatnya 4 hari saja,” ujar Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar saat jumpa pers dalam acara “Refleksi Akhir Tahun 2009 dan Program 100 Hari” di Kantor Depkum HAM di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/12/2009).
Pengurusan paspor selama 4 hari ini pun diklaim sebagai yang tercepat di dunia. “Menurut penelitian teman-teman, ini yang tercepat di dunia. Kalau ada yang lebih cepat dari itu, kami siap studi banding untuk memperbaiki pengurusan paspor,” imbuh menteri dari PAN ini.

memberikan sedikit angin surga. Kenapa sedikit ? Karena selama tidak ada keinginan untuk berubah di level yang paling bawah ( pelaksana, para petugas yang terlibat langsung dengan pemakai jasa ), sangat sulit untuk diwujudkan.

Semoga saja, pelayanan masyarakat di indonesia semakin baik. Amin.

Categories: Batam, Imgirasi Batam, Passport

Terima kasih Ibu………

December 23, 2009 1 comment

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?”
Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi!, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup Kita.

[ Dikutip dari milis ]