Archive

Archive for December, 2007

Sekolah Gratis !!!!

December 27, 2007 1 comment

Sekolah gratis, ya ini adalah impian hampir semua orang. Baik orang kaya maupun orang miskin ( yg kaya emang sedikit kemaruk kali yah :D, udah banyak duit tapi masih minta gratis ). Tapi untuk yang satu ini, kesempatan buat mereka yang kurang mampu.

Ya, sekolah gratis yang didanai dari dana ZIS anda semua, yang di koordinir oleh Dompet Duafa Republika. Berikut petikannya :

Sekolah Unggulan, berasrama dan bebas biaya membuka pendaftaran SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah tingkat menengah berasrama dan bebas biaya yang berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa. Didirikan pada tahun 2004, sekolah ini telah memiliki siswa didik berjumlah 137 untuk 4 angkatan. Sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak dari kalangan dhuafa yang berprestasi dari seluruh Indonesia ini digagas untuk meningkatkan harkat dan derajat kaum dhuafa melalui program pendidikan dan pembinaan yang komprehensif dan berkesinambungan.Diharapkan, setelah melalui proses pendidikan dan pembinaan di SMART EI, setiap siswa memiliki bekal berkarya untuk bangsa, negara dan agamanya. Proses seleksi hingga kedatangan calon siswa, serta pendidikan selama berada di kampus SMART EI, tidak dipungut biaya apapun.
Persyaratan Umum
1) Berasal dari keluarga dhuafa (sesuai kriteria Dompet Dhuafa )
2) Laki-laki
3) Lulus/Tamat SD atau sederajat
4) Bersedia untuk mengikuti program belajar
5 tahun atau hingga selesai 5) Memeroleh izin dari orang tua/wali
6) Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria
7) Mendapat Rangking 1-5 di Kelas IV?VI
8) Rata-rata Nilai Rapor minimal 7,0 dan Rapor tidak ada nilai 5
9) Memiliki prestasi kegiatan pendukung, seperti olah raga, kesenian, organisasi, atau keterampilan Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
10) Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular
Persyaratan Khusus
1) Mengisi formulir pendaftaran calon peserta seleksi
2) Fotokopi rapor kelas IV ? VI yang telah dilegalisir oleh sekolah asal.
3) Fotokopi ijasah/STTB/STK
4) Fotokopi piagam penghargaan/sertifikat
5) Surat keterangan tidak mampu dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM).
6) Surat Keterangan Gaji/Penghasilan orang tua/wali dan/atau anggota keluarga yang menopang/ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW atau Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setempat.
7) Surat pernyataan/izin mengikuti pendidikan di SMART EI dari orang tua
8) Fotokopi rekening listrik 2 bulan terakhir
9) Fotokopi KTP/Surat Keterangan Domisili Tetap dari RT atau RW.
10) Fotokopi Kartu Keluarga/KK.
11) Pas Foto Calon Peserta ukuran 4 X 6 sebanyak 4 lembar.
Waktu dan Tempat Pendaftaran Pendaftaran dibuka mulai tanggal 01 Januari sampai dengan tanggal 28 Februari 2008. Peserta dapat mendaftarkan diri di di Panitia Daerah yang terdekat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk informasi selengkapnya, bisa dilihat disini. Semoga bermanfaat

Categories: Pendidikan, Serba-Serbi

Ini adalah pilihan yang sulit

December 24, 2007 Leave a comment

Belakangan ini, aku dipusingkan untuk ambil keputusan, lantaran ada 2 pilihan yang benar-benar rumit. Satu pilihan untuk tetap pada kondisi sekarang, dan satu lagi “MOVE”, ke lingkunagan yang baru. Ya, benar-benar baru. Mulai dari lingkungan, iklim kerja, bahasa dan orang-orang yg ada didalamnya.

Belum lagi konsekuensi untuk pisah dari “Jagoanku”. Tapi pilihan tetap harus dilakukan. Selalu ada baik dan buruk. Apapun itu pilihannya. Semoga saja, pilihan yang diambil adalah yang terbaik untuk semua. Untuk keluarga, diri sendiri dan yang lainnya.

Alhamdulillah, aku masih disayang….

December 19, 2007 Leave a comment

Malam hujan begitu deras. Ruangan tempat bermain badminton yang terdengar hanya suara hujan mengenai atap gedung. Waktu sudah menunjukkan pukul 8.45 PM ( uh, sudah waktunya pulang ). Ya, jadwal latihan badminton setiap senin malam bersama rekan-rekan kerja.

Tak seperti biasanya, hari ini aku menunggu hujan cukup reda dulu. Maklum, jaket hujan yang kubawa sudah sobek ( lom sempet beli ). Setelah hujan cukup reda, barulah start pulang. Jalanan sudah lumayan tidak terlalu ramai, maklum sudah jam 9 15 pm. Dari UNTAR, ambil arah ke Warung buncit.

Lampu merah pertama dilalui dengan baik. Maklum, lagi hijau, jadi nggak ada masalah. Menjelang lampu merah kedua, jalanan cukup sepi. Ditambah hujan yang masih rintik-rintik, ditambah lagi helm dengan kaca sedikit gelap agak mengaburkan pandangan. Dari jauh lampu menyala hijau. Bisa langsung jalan nih pikirku. Tanpa menurunkan gas, aku mencoba trs melaju. Astaghfirullah, ternyata mobil didepan sana berhenti, karena ada metro mini yang berhenti. Ups…kucoba menghentikan laju motorku yang lumayan kencang. Tapi naas, jalanan yang licin membuat keseimbangan motorku hilang. Daya cengkram ban pun tiada. Dan akhirnya aku terjatuh dan BRUUUUKK… !!!!

Sebuah mobil sedan berwarna metalik kutabrak. Ya Allah…apa yang sudah kulakukan. Aku coba untuk mendirikan kembali motorku yang terguling. Alhamdulillah, pelk nya tidak apa2. artinya aku masih bisa pulang kerumah. Cuma bagian depan saja yang patah. Sementara pemilik sedan keluar setelah kami sama-sama meminggirkan kendaraan. Ya, aku tidak ambil langkah seribu, karena aku yakin aku salah. Dan aku tidak mau jadi pengecut. Akhirnya setelah negosiasi, aku bayar beberapa ratus ribu untuk membantu membiayai kerusakan mobil tersebut.

Sampai rumah, aku masukkan motor kedalam rumah. Cuci kaki dan tangan, kemudian makan malam. Habis shalat aku langsung tidur. Keesokan harinya aku baru cerita ke keluarga perihal kejadian yg menimpaku. Aku nggak mau mereka khawatir.

Ya, Allah masih sayang padaku. Dia berikan teguran untuk berhati-hati dijalan melalui ini. Dia berikan terguran untuk rajin bersedekah juga melalui kejadian ini. Terima kasih ya Allah.

Categories: Aku, Gado-gado, Renungan

Maaf pak, baru sempat berkunjung….

December 10, 2007 Leave a comment

Itulah kata yang terucap ketika bertemu dengan leaderku ( dulu ) sewaktu bekerja di sebuah perusahaan jepang di cikarang. Long time no see, :P. Yup 3 tahun lebih tidak bertemu. Terakhir berkomunikasi lewat telpon, itu pun sekitar 2 tahun lalu.

Sekarang beliau dirumah saja. Belum bekerja kembali. Maklum, tempat kerjaku dulu sudah tutup. Yah, lumayanlah sak, buat renovasi rumah katanya waktu aku tanya tentang uang pisah yang didapat.

“Rata-rata belum bekerja sak, ya maklum lah, cuma lulusan SMA saja.” komentarnya ketika aku tanya tentang kabar rekan-rekan yang lain. Beberapa dari kami memang ada yang sedikit “nekat” untuk kuliah,meski harus extra keras usahanya, mengingat hanya sebagai buruh pabrik. Tapi Alhamdulillah, bahwa ungkapan tidak pernah ada usaha selama itu dalam kebaikan akan sia-sia adalah benar.

Obrolan berlanjut ke seputar kerjaan, Bagaimana beliau dulu sempat jalan-jalan ke malaysia sebelum perusahaannya tutup. “Nggak nyangka”, itulah ungkapan yang aku banyak dengar dari rekan-rekan.

Ah, nggak terasa sudah malam. Sudah harus pulang. Perjalanan pulang ke bekasi cukup jauh. Pamit ya pak. Moga besok bisa kesini bersama keluarga. Alhamdulillah, Silaturahmi memang selalu indah.

Gelisah Seorang Suami Auditor

December 6, 2007 Leave a comment

Saya menikahi wanita yang memiliki karir profesional: AKUNTAN PUBLIK. Ya, dia adalah seorang auditor. Dan coba tebak apa yang dilakukannya …

  1. Dia menyuruhku untuk menggunakan metode LIFO saat mengambil makanan yang
    disimpan di kulkas. Aduh …
  2. Dia menganggapku tidak berbakat dalam bermain dengan angka. Aku sih no
    problem, makanya dia yang mengurus anggaran rumah tangga. Eh, tiap akhir bulan dia bikin invoice tagihan profesional fee sama aku. Waktu kubilang kalau aku ini suaminya, bukan kliennya, dia malah minta advance payment.
  3. Aku heran kenapa pengeluaran terus meningkat steadily, sehingga suatu hari,
    aku mengintip kertas-kertas yang ada di ordner berlabel “Current File”. Tak heran! Dia rupanya men charge mileage (jarak) dan overtime ke dalam anggaran rumah tangga. Dia juga menagihkan Out of Pocket Expense ke dalamnya. Dia gila, dan aku udah bilang itu ke dia. Eh, dia malah bilang,”Ya enggaklah sayang, aku kan auditor .”
  4. Setiap lembar kertas di rumah dicopy dan difilekan. Alasan dia, ada peraturan yang mengharuskan dia memaintain copy hasil kerjanya selama 10 tahun. Aku sungguh-sungguh khawatir … Read more…
Categories: Gado-gado, Rileks

Dan Cinta pun Bertasbih

December 4, 2007 Leave a comment

Itulah salah satu judul bab dari bagian dwilogi : “Ketika Cinta Bertasbih” ke dua. Akhir yang tidak terduga. Jalan cerita yang begitu mengalir, tapi penuh misteri.

Cara kang Abik membuat ending sungguh sangat tdk tertebak. Luar biasa. Bagi yang belum sempat baca ( atau beli ) buruan. Nggak akan nyesel deh. Dijamin pasti nggak akan rugi.

Categories: Cerpen, Islam, Misc, Pendidikan